NASA mengisi bahan bakar pesawat ulang aliknya untuk pertama kali sejak lebih dari dua tahun, pada hari Kamis kemarin (14/5). Badan Antariksa AS itu mulai memenuhi tangki bahan bakar Discovery dengan lebih dari 500.000 gallon hidrogen dan oksigen cair pada pagi hari.
Percobaan penghitungan mundur kemudian dilakukan sampai hitungan ke 31 pada siang hari, diikuti dengan pengosongan tangki secara perlahan untuk digunakan lagi kelak.
Terakhir kali NASA melakukan tes ini adalah pada tahun 1998, juga terhadap Discovery. Tes itu tidak meliputi penyalaan mesin pesawat.
Selain pengisian bahan bakar Discovery, tangki bahan bakar eksternal yang akan dipasang pada pesawat juga memasuki tahap uji coba penting sebelum peluncuran.
Tangki berwarna cokelat karat setinggi 46,2 meter tersebut telah dimodifikasi agar lebih aman. Ini dilakukan menyusul kecelakaan Columbia dimana sepotong busa penutup tangki terlepas saat wahana lepas landas, dan menghantam sayap pesawat.
"Dari sudut pandang kami, kami bisa berkata bahwa kami mendapat nilai A untuk modifikasi tangki Discovery," kata Neil Otte, pimpinan insinyur yang menggarap tangki eksternal. "Tangki bekerja sesuai dengan harapan kami."
Sedangkan manajer program pesawat ulang alik, Wayne Hale mengatakan, "Saya sangat gembira dengan uji coba hari ini. Saya yakin ini akan membawa kita pada tingkat kesiapan yang lebih untuk peluncuran beberapa minggu mendatang."
Pada pengujian tangki yang dilaksanakan sehari penuh kemarin, tidak ada astronot yang hadir. Ini adalah sesuatu yang jarang terjadi selama 24 tahun sejarah penerbangan pesawat ulang alik. Namun seluruh tim peluncuran ada di sana, beserta delapan pengamat yang dilengkapi kamera-kamera baru. Mereka bertugas melihat apakah ada es yang terjadi di tangki karena tangki itu diisi bahan bakar yang amat dingin.
Es bisa jauh lebih berbahaya dibanding busa pelapis bila terjatuh dan menghantam tubuh pesawat ketika wahana mengangkasa. Otte sendiri mengatakan ada sedikit sekali es yang terbentuk di tangki selama percobaan, tapi kelembaban rendah dan angin yang kencang membuat es hilang tanpa sempat menjadi bongkahan.
Discovery dijadwalkan untuk meluncur setelah tanggal 15 Mei dalam penerbangan menuju stasiun ruang angkasa internasional (ISS). Pesawat ini akan menjadi misi ulang alik pertama sejak kecelakaan Columbia bulan Februari 2003.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebongkah busa dari tangki bahan bakar eksternal Columbia telah merusakkan lapisan penahan panas pada sayap pesawat itu. Lepasnya penahan panas membuat pesawat tidak bisa menghadapi suhu tinggi saat memasuki atmosfer Bumi, dan meledak. Dalam kecelakaan tersebut, tujuh astronot di dalamnya tewas.
Untuk menghindari kejadian serupa, NASA tidak lagi menggunakan busa pelapis di beberapa tempat pada tangki dan menggantinya dengan penutup lain. Selain itu, sistem pemanas juga dipasang pada tangki untuk menghindari terbentuknya es di tempat-tempat yang tidak memiliki pelapis.
Mengenai penerbangan mendatang, NASA berharap bisa segera mengumumkan tanggalnya. Meski begitu, selama hari-hari persiapan ini, insinyur-insinyur NASA masih terus memeriksa kondisi wahana agar misi mendatang aman dari segala masalah.